Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Komputer Indonesia (Unikom) secara konsisten menggelar program Extension Course Batch 2 sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan mahasiswa mengenai keterkaitan ilmu bahasa dan sastra dengan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Setakat itu, program Extension Course ini menjadi media bagi mahasiswa berpikir kritis, memotret fenomena budaya popular saat ini. Program yang diselenggarakan secara reguler pada minggu ke-2 dan ke-4 setiap bulan ini bertempat di ruang kelas Program Studi Sastra Inggris di lantai 11 dan menghadirkan berbagai narasumber ahli dari kalangan akademisi maupun praktisi.

Mengusung misi pengayaan akademik dan pemerkayaan perspektif, Extension Course dirancang sebagai wadah diskusi interaktif yang memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengeksplorasi relevansi teori dan konsep sastra yang dimanifestasikan dalam moda-moda bahasa dari berbagai konteks praktis. Program ini tidak hanya berfokus pada teori akademik, tetapi juga pada praktik nyata, seperti bagaimana bahasa membentuk pola komunikasi sosial atau bagaimana karya sastra dapat mencerminkan realitas budaya masyarakat.
Koordinator program, Dr. Retno Purwani Sari, M.Hum, menjelaskan bahwa Extension Course Batch 2 kali ini mengusung isu budaya popular. Bertujuan untuk memberikan pengayaan sudut pandang mahasiswa tentang peran bahasa dan sastra dalam kehidupan sehari-hari, program ini memotivasi mahasiswa untuk berpikir kritis mengenai isu-isu kontemporer yang berkaitan dengan bahasa dan sastra, serta memperluas wawasan lintas disiplin dengan menghubungkan ilmu linguistik dan sastra dengan bidang lain seperti teknologi, komunikasi, dan budaya populer.
Setiap sesi Extension Course menghadirkan topik yang berbeda, mulai dari “Bahasa dan Identitas Budaya di Era Digital,” “Adaptasi Karya Sastra ke Layar Lebar,” hingga “Semiotika dalam Media Sosial.” Para narasumber yang diundang memberikan sudut pandang beragam yang memperkaya pengalaman belajar mahasiswa. Mahasiswa pun mengapresiasi program ini karena tidak hanya memberikan wawasan baru tetapi juga memotivasi mereka untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan akademik. โExtension Course memberikan saya perspektif baru tentang bagaimana teori yang saya pelajari di kelas dapat diterapkan di dunia nyata. Saya jadi lebih paham bahwa bahasa dan sastra bukan sekadar bidang studi, tetapi juga alat untuk memahami masyarakat dan budaya,โ ungkap Yulia, salah satu peserta program.
Ke depan, Extension Course direncanakan untuk lebih memperluas cakupan tema dan narasumber, termasuk melibatkan alumni Program Studi Sastra Inggris yang kini berkecimpung di berbagai bidang profesional. Dengan demikian, program ini tidak hanya memperkaya sudut pandang mahasiswa tetapi juga memperkuat jejaring profesional mereka. Dengan konsistensi penyelenggaraannya, Extension Course diharapkan terus menjadi salah satu program unggulan yang memperkuat posisi Program Studi Sastra Inggris Unikom sebagai pelopor inovasi pendidikan di bidang bahasa dan sastra. โKami ingin mahasiswa tidak hanya memahami ilmu bahasa dan sastra secara teoritis, tetapi juga mampu mengintegrasikannya ke dalam kehidupan nyata dengan cara yang relevan dan berdampak,โ tutup Dr. Retno.