Bandung, 15 Maret 2025 – “Setiap perubahan besar dimulai dari pemahaman yang mendalam akan diri sendiri dan lingkungan sekitar.” Prinsip inilah yang menjadi dasar pelaksanaan Bibliotherapy Capacity Building: Changemaker in Progress yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa UNIKOM. Acara ini merupakan bagian dari Community Connection Program, sebuah inisiatif sosial yang melibatkan Program Studi Sastra Inggris UNIKOM dalam upaya mengembangkan kapasitas individu melalui pendekatan biblioterapi.
Biblioterapi adalah metode refleksi diri yang dilakukan melalui proses membaca dan mendiskusikan karya sastra. Dalam konteks Changemaker in Progress, metode ini dirancang untuk membantu peserta mengenali dan mengelola emosi, meningkatkan keterampilan mendengar aktif, serta memperkuat kerja sama tim.
Dalam pembukaan acara, Dr. Tatan Tawami, S.S., M.Hum., selaku Kepala Program Studi Sastra Inggris UNIKOM, menegaskan bahwa kapasitas individu dalam memahami dan menginterpretasikan sastra berperan besar dalam menciptakan perubahan sosial. Ia menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi dalam masyarakat.
“Bibliotherapy Capacity Building bukan sekadar program pelatihan, tetapi sebuah langkah menuju transformasi diri. Sastra mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap dunia, dan dari situlah perubahan bermula,” tuturnya.
Ketua Divisi Pusat Bahasa UNIKOM, Dr. Retno Purwani Sari, S.S., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membentuk pemimpin yang reflektif dan komunikatif. “Perubahan tidak hanya berasal dari gagasan besar, tetapi juga dari kesadaran akan diri sendiri dan kemampuan beradaptasi. Sastra menjadi medium yang tepat untuk mengembangkan empati, daya kritis, serta pemahaman mendalam terhadap berbagai perspektif,” ujarnya.
Acara yang berlangsung di Auditorium Miracle UNIKOM ini diawali dengan pemaparan materi oleh Nenden Rikma, S.S., M.Hum., selaku Program Manager Divisi Pusat Bahasa UNIKOM sekaligus fasilitator workshop. Dalam sesi ini, peserta diperkenalkan pada konsep biblioterapi serta cara menggunakannya sebagai alat pengembangan diri.
Sesi berlanjut dengan latihan membaca reflektif, di mana peserta diajak untuk memahami teks secara lebih mendalam dan menghubungkannya dengan pengalaman pribadi. Kegiatan ini diikuti dengan diskusi kelompok yang bertujuan untuk menggali makna dari teks yang dibaca dan menemukan relevansinya dalam kehidupan nyata.
Selain sesi biblioterapi, peserta juga mengikuti kegiatan team building yang dirancang untuk meningkatkan kerja sama tim dan kreativitas. Kegiatan ini dipandu langsung oleh ibu Nenden Rikma, S.S., M.Hum., yang menekankan pentingnya membangun solidaritas dan komunikasi efektif dalam kelompok.
Menurut salah satu peserta, “Kegiatan ini benar-benar membuka wawasan saya tentang bagaimana literasi bukan hanya soal membaca, tetapi juga tentang memahami manusia dan dunia sekitar. Melalui diskusi dan latihan reflektif, saya merasa lebih siap untuk menjadi agen perubahan yang sesungguhnya.”
Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang menjadi simbol komitmen peserta dalam membawa semangat perubahan ke dalam kehidupan mereka.
Dengan adanya program seperti ini, UNIKOM semakin mengukuhkan perannya dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan kemampuan berpikir kritis yang mendalam.
📌 Semoga Bibliotherapy Capacity Building terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi banyak orang!
