Kamis, 31 Januari 2019 lalu bertempat di Aula Miracle para mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 menampilkan sebuah pementasan drama. Phantom of The Opera karya Gaston Laroux ini dipentaskan selama lebih kurang 45 menit yang dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama para pemeran, sutradara, penulis naskah serta para kru. Di bawah arahan Raihan Ilham sebagai sutradara dan dua orang penulis naskah, Haifa dan Audi, pementasan berlatar akhir abad 19 ini ditampilkan dengan menarik.
Karya adaptasi ini tentunya bukan kali pertama dipentaskan oleh sebuah kelompok teater. Phantom of The Opera ini telah puluhan kali dipentaskan oleh para aktor profesional dan pemula baik di Indonesia maupun mancanegara. Ceritanya yang penuh misteri dan adanya rumor bahwa drama ini berdasarkan kisah nyata telah berhasil memikat para peminat dan penikmat seni peran.
Untuk memberikan penampilan yang berbeda, tentunya sebuah penulisan naskah tersebut membutuhkan keterampilan yang baik. Berkaitan dengan itu, proses penulisan naskah adaptasi Phantom of The Opera ini, Raihan menyebutkan bahwa koordinasi dan riset terhadap latar tempat dan waktu adalah dua hal krusial. Sementara itu, Haifa dan Audi menyatakan bahwa dalam melakukan interpretasi terhadap karya Laroux sendiri dan sutradara, kedua penulis naskah membutuhkan waktu lebih lama. Meski begitu, berdasarkan pemaparan sutradara, para kru dan pemeran diberikan kesempatan dan kebebasannya untuk memberi masukan terhadap penulisan naskah adaptasi karya Laroux ini.
Pementasan ini lebih terasa hidup karena setiap pemeran berhasil mengemas tokoh yang dimainkannya. Tidak hanya berhasil memukau melalui gerak tubuh dan mimik wajah, penonton seolah hadir di Perancis abad 19. Salah satu latar tempat yang memberi nuansa romantis adalah sebuah taman di sebuah château dimana sang Phantom tinggal. Dengan suksesnya pementasan ini, mahasiswa sastra inggris tidak hanya dapat menikmati sebuah pementasan melainkan juga terlibat dalam produksi sebuah pementasan.